Hutang Teman


Sebetulnya aku sangat berat menceritakan hal ini tapi seringnya hal ini terjadi maka makin membuat aku terganggu.
Sudah aku fikirkan berulang kali sebelum aku menuangkannya disini, akhirnya aku putuskan untuk kutulis biar kalian baca dan siapa tau kalian punya pengalaman yang sama denganku.
Semoga teman yang mengalami tidak tersinggung dan aku coba dengan sebaik-baiknya bahasa menuturkannya.

Oke kita mulai,
Suatu malam seorang teman datang kerumahku setelah sekian lama tidak datang (aku tidak akan menyebutkan nama, panggil saja Dia) masih sore sekitar jam 7, aku sedang bermain dihalaman depan dengan anakku. Basa-basi sederhana membuka percakapan, yang perlu diingat adalah Dia bukanlah teman biasa yang asal teman, Dia salah satu teman baikku beberapa tahun silam, hanya beberapa tahun terakhir kita jarang bertemu karna sibuknya kehidupan kita masing-masing, tapi tetap saja kuanggap dia teman baikku.

Seperti halnya seorang teman yang sudah lama tidak bertemu, banyak cerita yang tumpah ruah diantara kita, baik buruknya hidup yang kita jalani terceritakan begitu saja, saling dukung dan memberi saran hal wajib bagi sesama teman, itu aku dan temanku.
Akhirnya obrolan kita sampai kesebuah cerita yang sedikit serius, apa lagi.. tentunya mengenai masa depan. Aku biarkan dia bercerita terlebih dahulu tentang kehidupannya dimasa mendatang, aku simak dan sedikit akan ku ceritakan disini.

Kalau detail pasti panjang sekali jadinya tulisan ini, intinya gini, Dia itu seorang pekerja kantoran (aku juga tidak sebut kantornya) yang menurutku kehidupannya sudah mapan, punya jabatan, penghasilan tetap dan dia bekerjapun sudah hampir 10 tahun dikantor itu, tapi dengan sangat mengejutkanku dia bercerita kalau dia akan keluar dari kantor itu. Dia bilang alasannya lebih baik daripada terus bertahan sebagai karyawan. Aku bertanya apa yang lebih baik dari pada bekerja dikantor itu? Diapun mulai bercerita lebih banyak, alasannya karna dia bertemu seseorang yang dia panggil 'Bapa' dan bapa itu yang akan merubah nasibnya dia. Jadi apa?
Dia itu punya pekerjaan sampingan sebagai suplaier komoditi pasar sudah 4 tahun terakhir, dia bilang penghasilannya lumayan, nah.. Si bapa itulah yang mau membantu usaha suplaier komoditinya dia dengan memberikan modal yang besar untuk pertama saja dia sudah ditawari 100juta rupiah, dan dibelikan rumah untuk ditinggali seharga 1,5 milyar dan melunasi kredit mobil truknya mungkin seharga 130juta atau bisa lebih aku kurang pasti. Yang jelas aku senang mendengarnya, ada salah satu teman baikku yang bakal jadi orang kaya. Itu cerita dia, kebenarannya entah..

Mendengar cerita itu, aku sebagai teman hanya memberikan saran untuk fikir ulang sebelum benar-benar keluar dari kantor dan hidup baru bersama bapa itu yang menurutku notabene belum jelas realisainya.
Dia bilang kalau semua yang dikatakan si bapa itu bisa terealisasikan dalam waktu 2 minggu dari malam dia bercerita kepadaku.

Wow.. Luar biasa masih ada orang yang baik seperti itu yah dalam benakku kalau memang benar terjadi, aku berfikiran positif saja semoga benar, biar temanku mendapatkan hidup yang jauh lebih baik dari kehidupanku. Amin.. Jadi kalau ada sedikit masalah ekonomi kan bisa minta tolong sama dia hee..

2 malam setelah malam itu jam 9:30 malam dia datang lagi kerumahku, aku sudah masuk kamar, bercanda dengan anakku diranjang dan siap untuk tidur.
Aku bukakan pintu, dia masuk, dia mulai bercerita lagi tentang usaha komoditi pasarnya. Panjang lebar akhirnya mentok disuatu pembicaraan dimana dia butuh tambahan modal untuk usaha komoditinya, dia berniat meminjam uang padaku 3 juta rupiah dan dia jaminkan motor kreditannya, dengan sedikit memaksa dan harus ada saat itu juga. Tidak lama bilangnya hanya sekitar 4 hari saja hanya untuk tambahan modal nanti pasti dibayar langsung dikembalikan. Aku aga sedikit ragu memberikannya pinjaman karna, masih ingat tentang sibapa yang aku ceritakan tadi kan diatas, sibapa itu sudah mengeluarkan giro untuk dia yang bisa dicairkan juga 4 hari lagi nilainya besar tapi aku lupa berapa. Nah disinilah keanehanku,  kenapa dia masih pinjam uang padaku kalau disana dia bilang ada bapa yang siap memberikan modal. Aku serius bertanya hal itu padanya tapi dia tidak mau menceritakan kenapa dia tidak mau meminjam modal saja sama si bapa itu.

Akhirnya aku abaikan semua keanehan itu, aku percaya saja dia karna dia teman baikku. Tapi aku pinjami 2,5juta tanpa dia harus menjaminkan motornya padaku, karna aku bukan rentenir dan dia temanku ya jadi seperti itulah aku percaya padanya. Dia sempat bilang mau dilebihkan berapa pinjamannya, aku bilang tidak usah asal kembalikan tepat waktu yang dijanjikan saja itu sudah cukup buatku.

Sampai hampir jam 11 malam aku langsung transfer dia lewat mobile banking karna dia juga minta harus ada malam itu juga. Done.. Selesai..



Waktu pun berlalu hingga sampai waktu yang dia janjikan padaku untuk membayar. Kutunggu sampai sore dia tidak ada kabar juga, berikut sms hasil percakapan sms ku dengan dia (ini asli tanpa diedit atau menambah atau menghilangkan bagian apapun) perhatikan tanggal dan waktu smsnya.



Akhirnya sampai waktu yang dia janjikan untuk membayar pinjamannya padaku, tapi sepertinya dia masih belum ada uang, meleset untuk yang pertama dari janjinya.
Sebetulnya uang yang aku pinjamkan pada dia itu adalah uang yang sudah kujanjikan untuk membayar motor temanku yang lain yang dijual padaku, dan temanku itu minta tolong juga dicarikan motor gadaian makanya aku minta tolong pada dia untuk sekalian mencari motor gadaian karna kenalannya kan lebih banyak pasti bisa dapat.

Berikut lanjutan smsnya..



Nah.. Disini mulai timbul keanehan dan alasan-alasan yang tidak wajar, masih ingat tentang giro yang mau dicairkan kan? Harusnya apapun yg terjadi kalau sudah waktunya giro cair ya pasti bisa dicairkan, tapi apa yang terjadi.. meleset lagi untuk yang ke2 kalinya.



Gambar diatas cukup jelaskan dari percakapannya, lihat juga tanggalnya sudah berapa hari dari yang dia janjikan, dan aku mulai punya masalah dengan janjiku terhadap temenku yang lain untuk membayar motornya atau setidaknya memberikan dia motor gadaian terlebih dahulu. Tapi perhatikan lagi alasannya meleset, sederhana tapi bodoh menurutku




Sebelum sms pada gambar diatas sebelumnya sudah terjadi percakapan di telpon karna aku mulai tidak sabar menunggu kepastiannya. Akhirnya dibilang kalau tidak ada besok sorenya maka dia akan menjaminkan motornya yg lain padaku. Tapi tetap saja tidak ada kabar kalau tidak ditanya, dan alasannya mulai lagi.. Katanya kelampung.. Padalah besok paginya aku kerumahnya dan kata istrinya dia tidak pergi kelampung. Selesai ITU BOHONG, aku punya prinsip gini, kalau seseorang 1 kali bohong kemungkinan yang lain juga pasti bohong, karna untuk menutupi kebohongannya yang lain. Lanjut..



Gambar percakapan diatas mulai ada sedikit kekesalan karna janji yang terus menerus meleset, dan berniat dicicil. (nanti dibahas dibawah bagian yang dicicilnya)



Perhatiakan tanggal pada gambar diatas, yup.. Dicicil.. Aku sama sekali tidak membalas smsnya..



Bisa dibacakan dari sms diatas, dia sudah mulai bingung mau alasan apa lagi, akupun berkata sudah mulai tidak enak padanya, mau bagaimana lagi teman ya teman , urusan uang yang harus diselesaikan dulu.



Setelah sehari sebelumnya aju sms tidak ada balasan mungkin dia bingung mau jawab apa dan akhirnya tanggal 4 Desember dia baru bayar semuanya, setelah sekian banyak janjinya dari tanggal 8 November. luar biasa...

Setelah sms dia yang terakhir aku tidak lagi bertemu atau berkomunikasi dengan dia sekalipun, aku tidak menjauh, aku tetap terbuka untuk hal lain, kalau untuk uang dengannya mungkin sampai disini saja.

Nah inti dari semua yang kutulis diatas adalah sebuah tatakrama berhutang pada teman sekalipun, karna dikehidupan sosial seperti sekarang ini bisa dibilang uang tidak ada temannya, dan bohong atau alasan yang tidak jelas saat ditanya hutang adalah cara yang buruk, kasih kabar saja meski itu kabar kosong karna kabar itu bisa meredamkan sedikit. Aku senang bisa membantu teman yang kesuliatan, karna aku pikir itu bisa berlaku 2 arah, saling membatu, saling memahami.

Sekali lagi tulisan ini bukan untuk menceritakan aib orang lain apalagi teman sendiri, toh aku juga tidak menyebutkan nama disini. Kalau kita punya sesuatu untuk kita bagi bengan teman kita ya wajib hukumnya saling membatu, tapi bagi yang dibantupun harus tau jangan sampai menyusahkan yang membantu. kalau dia baca tulisan ini mungkin dia akan tau kalau disini ada aku yang selalu mencoba membantunya. bagiku dia tetap temanku terserah dia berpendapat apa tentangku, yang jelas pintu rumahku akan selalu terbuka untuknya.

Terimakasih sudah membaca.

dede sutisna

Diehard fansnya Sheila on 7 dan Sum41, Blogger yang jarang posting, Masih suka nonton Doraemon dan penggemar game Fifa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar