Penderitaan Anak Indigo

Tentunya ini bukan foto Mawar

3 minggu yang lalu aku berkenalan dengan salah satu anak pelangganku yang baru setelah berapa hari kemudian aku tau kalau dia (anak itu) adalah anak indigo, Sebut saja namanya Mawar (jiaahh..biar kaya dinvestigasi-investigasi gitu) umurnya 19 tahun tapi dia gak sepeti anak remaja pada umumnya, biasanya kan anak umur segitu temennya banyak, sering hangout keluar atau paling tidak pegangannya setiap hari ya gadget atau sejenisnya, tapi dia beda beberapa hari aku amati sepulang kuliah dia hanya duduk didepan akuarium besar yang ada dirumahnya. Tidak melakukan hal lain hanya duduk terdiam begitu saja.

Keesokan harinya ayahnya yang pelanggaku cerita sedikit tenatang anakanya, katanya, Mawar memang begitu, dia termasuk anak indigo. Owh.. agak bingung juga nanggepin ceritanya karna aku gak punya solusi atau sekedar saran. Tapi cerita singkat cari ayahnya membuatku berfikir memang ada yang salah dengan Mawar tapi ya sudahlah.. itu bukan masalahku, disini, dirumahnya aku hanya mengerjakan pekerjaanku (aku ini kontaktor bangunan, yang biasa bangun rumah atau sekedar renovasi).

Sampailah aku pada pekerjaanku memperbaiki akuarium besar yang setiap hari selalu dia pandangi oleh Mawar. Dia bilang "jangan lama-lama ya mas.. nanti ikannya keburu mati.. kan kasian" "iya.." jawabku singkat.

Pekerjaan pun mulai dengan menguluarkan seluruh isi diakuarium itu, Mawar mulai bertanya beberapa hal standart kepadaku, aku jawab sesuai yang dia tanyakan tidak lebih.

Sampai akhirnya setelah cukup banyak berbicara aku yang bergantian bertanya padanya, Aku hanya memastikan apa benar yang dibilang Ayahnya kalau dia itu anak indigo, dia hanya tersenyum dan berkata "gak tau mas.. yang jelas aku ga suka kaya gini"

"kenapa?" tanyaku, dia mulai bercerita.. panjang.. lebar.. hingga aku butuh waktu seminggu untuk mendengarkannya.. (seriuss.. ya setiap harinya hanya sekitar 2-3jam) dan semakin harinya kita semakin akrab. Aku juga sempat memperlihatkan postinganku tentang dunia misteri dan memperdengarkan salah satu postingan Mindwork INDIGO dan aku bilang sama Mawar kalau aku ingin membagikan apa yang dia ceritakan kepadaku di blog ku, dia bilang tidak apa-apa ditulis aja.

Akhirnya aku mulai mencari fakta atau keterangan lain tentang anak indigo di website untuk menyelaraskan cerita Mawar sebagai anak indogo dan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan pada anak indogo, berikut beberapa hasil rangkuman yang bisa akau tulis.


1. Sakit kepala yang hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang berat. Terapi obat mungkin bisa membantu, tetapi bersifat non permanen dan beresiko kelebihan pemakaian karena penggunaan yang terus-menerus.

2. Susah tidur
Suara-suara yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam dan sukma yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir.
Anak Indigo harus belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih intensif dan berpasrah dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua beban pikiran, mintalah pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk menyelesaikan.

3. Lambung yang lemah
Salah satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak Indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah serta lakukan meditasi untuk penenangan.

4. Empati yang menyakitkan
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo, rasa empati yang mendalam bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul.
Sebaiknya rasa empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati orang yang sakit atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan kebaikan orang lain. Penyaluran energi dalam bentuk kepasrahan kepada Tuhan adalah jalan yang paling efektif.

5. Rasa marah yang mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang anak Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.

6. Kepribadian yang berubah-ubah
Persinggungan anak Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang berlanjut.
Karena suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali anak Indigo mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan.
Untuk mengatasi hal ini anak Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk membedakan setiap “pribadi” yang datang. Mungkin diri anak indigo akan menjadi sebuah forum pertemuan berbagai “pribadi”, namun sebagai pribadi yang bebas seorang anak Indigo harus mampu mandiri dan mempunyai pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan setiap informasi yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya sesuai dengan kebutuhan.

7. Dilematis
Ada sebagian anak Indigo umumnya yang sudah menginjak remaja yang mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.

8. Cap “aneh”
Cap “aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai “alien” di lingkungannya sendiri.

 9. Dijauhi teman-teman
Beberapa anak Indigo dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya karena dia lebih sering menjadi “orang tua” bagi teman-temannya, ketimbang sebagai teman bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan larangan-larangan membuat anak-anak lain jengkel dan menjauh.


Yaa.. itulah beberapa hal yang bisa kutulis tentang anak indigo, ada yang menganggapnya sebagai penderitaan tapi tidak sedikit juga anak indigo yang mampu mengendalikan dirinya hingga dia jadikan itu sebagai anugrah dari Tuhan.

Orang seperti Mawar dinegri kita ini mungkin tidak banyak atau kita yang tidak tau, tapi aku belajar banyak hal dari Mawar salah satunya Empati dan rasa homor, karna itu yang mawar butuhkan dari orang normal seperti kita.

Tulisannya lanjut ke KEMAMPUAN ANAK INDIGO

Terimakasih sudah membaca tulisan saya.

dede sutisna

Diehard fansnya Sheila on 7 dan Sum41, Blogger yang jarang posting, Masih suka nonton Doraemon dan penggemar game Fifa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar