Tik tik tik tik... mulai ngetik lagi mau ngomongin tentang musik, sudah tau kan kalau aku lebih menyukai musik diatas batas normal manusia biasa, yup... dan pastinya semua orang punya musik kesukaannya masing-masing, begitu juga aku.

Dinegri kita perkembangan musik tidak berjalan dengan baik menurut aku pribadi, bisa dilihat dengan lagu-lagu yang dihasilkan belakangan ini, mungkin bagus tapi tidak cukup punya kualitas. Dan menurut aku lagi, selera musik anak muda sekarang cenderung menurun, dan nyaris kearah yang tidak baik ( lebay ahh..) udah ah bahas bagian yang itunya soalnya bisa panjang banget, lain kali aja.

Balik lagi ke musik kesukaan, tidak banyak musik Indonesia yang aku sukai, biar aku jelaskan sedikit.
Boyband ( menurutku cuma sekumpulan pria tomboy, dengan lagu dan gaya yang aneh).
Girlband ( masih ada mendingnya, setidaknya mereka terlihat cantik),
Penyanyi solo wanita dan pria ( mereka oke, masih konsisten dengan karyanya, bagus)
Dangdut ( ga ada lagu dangdut asli baru yang terkenal, penyanyinya pun lebih sekedar penggembira walau aku tidak gembira, penyanyi yang lama, ga buat lagu baru karna ga ada yang bisa nyiptain lagu dangdut asli). dan yang terakhir,
Band ( makin banyak yang timbul tenggelam sekilas berkilau lalu padam, yang lama mulai terdegradasi keadaan baik karya dan keberadaan)

Jujur saja di negeri ini cuma ada 1 band yang aku suka, SHEILA ON 7. Hahaha... udah ga laku keless....


Bener banget, mereka memang sudah tersisihkan dari layar kaca tapi buatku mereka tetap Band yang paling "aku" banget. Mereka mungkin bukan yang terbaik tapi karyanya seperti cerita kehidupan yang mengalir terus meski tanpa koar-koar dimedia.

Sheila Gank, begitu sebutan penggemar Sheila on 7. Aku takkan menceritakan sejarah band itu karna kalian bisa dengan mudah googling dan cari tau semua tentang mereka. Jadi ga perlu lagi ditulis disini. Tapi mungkin saat kalian baca tulisan nuansa nostalgia masa silam akan kembali kalian ingat, dimana lagu-lagu mereka mengisi hari-hari kalian.

Mulai dari lagu JAP pengiring saat kalian ngejar gebetan kalian, atau lagu Bila kau tak disampingku saat kalian galau, dan masih banyak yang lainnya, dimana lagu-lagu mereka pernah mewarnai hidup kalian.

Aku ceritakan saja awal kesukaanku pada mereka dan alasannya.

1. Sheila on 7 album pertama.

Pertama kali aku denger lagu mereka itu tahun 1999, waktu itu aku masih SMP,  dan wow... karya mereka memang luar bisa.. disana terasa sekali kejujuran bermusik, lirik yang segar dan arah yang jelas. Sampai-sampai aku relakan uang jajanku kutabung untuk membeli kaset (dulu masih kaset pita) yang harganya Rp. 14.000, uang jajanku cuma Rp. 1000 perharinya. Sampai akhirnya terkumpul dan aku beli album ini, ini memang bukan kaset pertama yang aku beli tapi Dewa19 album Pandawa lima tahun 1996 yang pertama. Semakin lama berulang kali mendengarkan lagu Sheila on 7 semakin suka dan sangat menginspirasiku di hari-hari kedepannya.

2.  Kisah Klasik Untuk Masa Depan

Sama seperti album yang pertama, album ini rilis tahun 2000 dan aku masih SMP,  Harganya kasetnya  Rp. 15.000 dan lagi-lagi aku tabung dari hasil uang jajanku. Mungkin ini jadi album puncak karier mereka dimana yang aku baca dimedia albumnya terjual 2 juta copy, dan yang mengalahkan penjualannya hanya Jamrud album ningrat dan Peterpan album bintang disurga yang konon mencapai 3 juta copy. Hampir seluruh lagu dialbum ini jadi hits dieranya, dan lagu Sebuah kisah klasik menjadi kenangan tersendiri dalam hidupku, sangat dalam karna lagu ini seperti soundtrack masa SMP dan perpisahan yang masih diingat setiap lagu ini kudengar.

3. 07 Des.

Rilis tahun 2002, waktu ini aku sudah masuk SMK, belinya sama seperti diatas. Menurutku Album ini adalah album dengan kekuatan lirik yang sangat hebat, semuanya bisa menendang perasaan dan menjadi bibit-bibit ide pemikiranku selanjutnya, lagu Tentang hidup yang paling aku sukai dialbum ini, ada petikan lirik seperti ini " rindukanlah diriku, selagi punya waktu, hargailah diriku, kutau engkau mampu.."  sampai sekarang aku masih tersenyum ketka mendengarkan lagu ini.

4. 30 Hari Mencari Cinta.

Soundtrack film yang sama dengan judul albumnya, cukup hits di tahun itu dan filmnyapun menurutku bagus, lucu, segar dan Sheila on 7 memberikan nilai tambah difilm itu. Lagu Melompat lebih tinggi tetap jadi lagu yang bagus dan segar sampai sekarang.

5. Pejantan Tangguh.

Tahun 2004 jadi saksi ketangguhan album ini, mungkin bisa dibilang album ini tidak mengalahkan ketiga album sebelumnnya, karna dialbum ini terasa sekali eksperiman mereka bermusik, keegoisan mereka bermusik, Sheila on 7 mulai teracuni oleh hal-hal yang lain dan itu yang membuat mereka sedikit meredup. benang merah musik mereka mulai terkontaminasi oleh kegoisan personilnnya, sedikit lebih keras dari biasanya, tapi liriknya tetap penuh inspirasi. dan ini juga menjadi album terakhir mereka dengan 5 personil.

6. The Very Best Of.

Lahir tahun 2005, 11 lagu lama dan 3 lagu baru. Lagu Jalan terus sampai sekarang masih jadi penyemangatku ketika aku mulai tertunduk lesu. Bermain gitar, bernyanyi sekedarnya dan lagu ini jadi obat tersendiri untukku. ini album sepeninggal 2 personilnya Anton dan Sakti dan digantikan oleh Brian ex drummer Tiket.
Mengutip dari wawancara Eross dimedia waktu itu, dia bilang begini "jangan lihat siap yang memaikan Sheila music tapi nikmati saja Sheila music seperti apa yang kalian sukai" itulah mengapa Sheila on 7 tidak pernah mengkategorikan musik mereka seperti apa, mereka lahir dengan musik mereka sendiri, yup.. Sheila Music.

7. Album 507.

Lounching tahun 2006, inilah awal ketemaraman mereka dari blantika musik layar kaca, mereka mulai kembali kejalur musik awal mereka, walau mereka bilang ini adalah album dengan persiapan yang paling matang tapi setelah sekian tahun selera pasarpun mulai berubah, banyak  Band yang berdatangan dengan karya-karya yang segar. Merka melewatkan waktu itu, mereka kehilangan momentum pasar, mereka mulai temaram. Sedikit sekali lagu yang menjadi hits dialbum ini salah satunya Pemenang yang jadi soundtrack untuk memeriahkan piala dunia diIndonesia.

8. Menentukan Arah.

Mungkin ini jadi album yang paling menjenuhkan untuk personilnya,  tergambar jelas dari lagu-lagu yang ada dan judul Albumnya, Sheila on 7 kehilangan arah, mereka harus menentukan selera pasar atau selera bermusik mereka. Dan dialbum ini semuanya tercampur tapi hasilnya masih mengecewakan untuk pasar terlihat dari kurang larisnya album ini dipasaran. Lagu Yang terlewatkan tetap menjadi yang paling aku sukai ditahun 2009 ketika album ini rilis.

9. Berlayar.

Ini adalah satu-satunya album Sheila on 7 yang aku tidak punya. Rilis tahun 2011,  kenapa aku sampai tidak punya?? sudah kubilang sejak album 507 rilis, gaung Sheila on 7 semakin meredup, begitu juga dengan penjualan album ini, dijakarta saja sulit sekali untuk mendapatkan album ini, ditoko-toko kaset langgananku tidak ada lagi album Sheila on 7, CD-nya pun susah sekali didapat. Dan pada akhirnya aku mulai jenuh mencarinnya. Sampai sekarang aku tidak punya album Sheila on 7 yang satu ini. Tapi aku masih bisa mendengarkan keseluruh lagu mereka, menurutku lebih baik dari album Menentukan arah. Sheila music-nya kembali terasa lirik-lirik ringan nan segar kembali tersaji. Tapi tidak cukup mengembalikan penampilan mereka dilayar kaca.

Dan sekarang tahun 2014 mereka belum juga menelurkan album baru mereka, entah kenapa? Apa mereka kehabisan ide? Atau kejenuhan mereka bermusik sudah klimaks? Entah, cuma mereka yang tau...
Tapi aku sempat mendengarkan single mereka yang terbaru berjudul "Canggung" begitu juga mendengarnya, aga sedikit canggung...

Pendapatku tentang Sheila on 7 tetap sama, bagiku Sheila music adalah musik yang paling aku sukai, aku tidak perduli mereka mau laku dipasaran atau tidak yang jelas aku sebagai Sheila Gank akan selalu jadi Sheila Gank penikmat Sheila music.

koleksi Album Sheila On 7 ku

Sheila on 7 tetap jadi salah satu arah bermusikku, menginspirasiku dalam banyak hal dan soundtrack dari cerita-cerita hidup yang aku jalani.

Terimakasih telah membaca.

fans sejati tidak akan terpengaruhi yang digemarinya laku atau tidak dipasaran.

Salam Sheila Gank.